Kanazawa (mungkin part1)

Pada tanggal 28, November 2015. Saya beserta kedua partner saya, Bia dan Ayu berangkat untuk menimba ilmu ke Kanazawa selama sebulan.

-seminggu sebelum keberangkatan-

"Kak, kamu mau masuk-masukin baju kapan? Udah tanggal berapa ini?", kata ibu seminggu sebelum keberangkatan. Masih nonton tv yang acaranya korea-koreaan dengan terpaksa jalan ke kamar adik untuk mengambil koper. Sebetulnya mau masukin apa ke koper saya juga ngga tahu sih, tapi saya bongkar aja isi lemari mungkin sekiranya ada yang bisa dimasukkin ke koper. Dan akhirnya setelah di seleksi secara cepat, singkat, dan padat, saya hanya memasukkan baju-baju lengan panjang dan banyak sweater ya karena di Kanazawa saat itu sedang musim gugur menuju ke musim salju. "Masukkin aja kali ya semuanya, mau kepake apa ngga kan bisa didiemin aja ngga usah dipake", dalam hati saya berbicara. Dan ya, koper cukup full dengan isi baju-baju dan sweater itu.

-mendekati hari H-

Ada briefing dari sensei dan dari orang IO tentang apa saja yang harus dipersiapkan, dan apa saja yang harus dilakukan sebelum berangkat sampai kedatangan. Saat briefing, saya kira disana akan sangat dingin seperti saat saya ke Korea pertama kali. Karena saat di Korea saya mengalami -22°C, sampai saya memakai jaket tebal, syal menutupi mulut (bahkan hampir menutupi seluruh wajah), dan topi hangat. Ya jadi bisa dibilang hanya mata saya saja yang terlihat.

-hari H-

Malam sebelum keberangkatan, saya ngga bisa tidur sama sekali, deg-degan nanti disana akan seperti apa, homestay saya gimana orangnya, bahasa Jepang saya bisa dimengerti ngga ya sama orang disana. Terlalu banyak yang saya khawatirkan sampai-sampai saya tertidur karena kekhawatiran tersebut...

-bersambung-

(dilanjut nanti ya habis saya lapar)